Sabtu, 24 Oktober 2015

Kue Ualng Tahun Untuk Pacar,Sahabat dan keluarga Silahkan di Order

Kue Ulang Tahun yang melambangkan Bunga ini pasti tidak kalah dengan yang lain di pasaran Harga 230.000
Kue Ualang tahun yang ini pasti lebih menarik donk,Kue ini dinamakan Collection Girls dengan Harga 600.000









Kue ulang tahun Dengan Disaign yang mewah Tambah testur bolunya yang lembut Dengan harga 200.000

Baju Online Murah

Baju Online Murah Free Ongkir Medan dan Sekitarnya,Informasih Lebih Lanjut Hubungi Pin : 588D8397


Harga 70k

Harga 100k

Harga 120k

Harga 100k

Harga 90k

Harga 70k

Harga 70k

Harga 150k

Artikel

Pekanbaru - 2 Bocah di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, Mulya (12) dan Habibi (6), diduga menjadi korban asap yang berujung maut. Namun, Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengaku belum mendapat laporan terkait meninggalnya 2 bocah yang masih mempunyai hubungan keluarga itu.

"Dinas Kesehatan Provinsi Riau belum menerima laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir. Baik itu laporan tertulis maupun secara lisan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Andra Sjafril, Sabtu (24/10/2015).

Dia secara pribadi juga tak mengetahui adanya 2 anak di kabupaten tersebut yang diduga menjadi korban kabut asap di Riau. "Secara pribadi, saya juga belum mendapat informasi," tegas Andra.

Sementara itu, kerabat 2 bocah tersebut, Adriyanto dalam keterangan persnya menyatakan, keponakannya meninggal karena terpapar asap yang sudah 4 bulan menyelimuti Riau.

"2 Keponakan saya itu sempat menjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada, Tembilahan, Indragiri Hilir. Kedua almarhum mengalami sesak napas," kata Adri.
Pria yang juga anggota DPRD Indragiri Hilir itu menyebutkan, 2 keponakannya itu meninggal dalam waktu yang berbeda. Habibi meninggal sekitar 2 hari lalu, sementara Mulya pada pekan sebelumnya.
Sesak Napas dan Kejang

Atinah, ibu dari Mulya kepada wartawan menyebutkan, anaknya mulai sakit-sakitan sejak Riau diselimuti kabut asap pekat. Karena kondisinya mengkhawatikan, Mulya kemudian dibawa ke rumah sakit.

"1 Hari setelah dirawat, anak saya kemudian meninggal dunia," kata Atina.

Menurut dia, anaknya sebelum meninggal mengalami sesak napas, kejang, dan muntah. Tak hanya itu, sang anak juga disebut mengeluarkan darah dari hidung.

Hal serupa juga terjadi pada korban Habibi. Dia sebelum meninggal juga mengalami sesak, kejang, muntah, hingga hidungnya mengeluarkan darah.

"Di rumah sakit sempat dikeluarkancairan hitam dari paru-parunya. Kata dokter karena asap," cerita sang ayah Habibi, Kurnain.

Dari surat keterangan dokter, ungkap Kurnain, ditulis penyebab anaknya meninggal karena bronkopneumonia. Penyakit ini adalah peradangan umum paru-paru, yang disebabkan oleh pencemaran, baik pencemaran udara, air maupun tanah.

"Semoga tak ada korban lagi. Karena bisa dilihat sendiri, bagaimana kondisi asap sekarang. Ini sangat berbahaya dan tak baik bagi kesehatan. Semoga tidak ada lagi korban," pungkas Kurnain. 
Sarma Diana Nst
25 Oktober 2015